Sepanjang perjalanan, perahu kertas itu menghadapi berbagai tantangan. Terkadang tersangkut di antara dedaunan, terhempas oleh cipratan air, bahkan hampir tenggelam oleh hujan. Tapi setiap kali hampir menyerah, ia teringat pada mimpi-mimpi yang dituliskan di tubuhnya, membuatnya kembali bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.
Malam itu, di bawah cahaya bulan, perahu kertas itu terus berlayar. Meski basah dan lelah, ia tetap tegak, membawa mimpi-mimpi sang anak mengarungi sungai kehidupan. Ia membuktikan bahwa keberanian tidak selalu tentang ukuran atau kekuatan, tapi tentang keteguhan hati untuk terus maju, tak peduli seberapa kecil dirimu atau seberapa besar rintangan yang menghadang.
Seperti perahu kertas yang berani ini, setiap mimpi layak untuk diperjuangkan. Yang terpenting bukanlah seberapa cepat kita mencapai tujuan, tapi seberapa teguh kita bertahan dalam perjalanan menuju mimpi itu.
No comments:
Post a Comment